Fakta unik kopi yang harus diketahui, sejarah kopi
Kopi yang kita minum ternyata memiliki sejarah panjang. Sejarah kopi diawali dari cerita seorang penggambala kambing abessynia (sekarang Ethiopia) yang menemukan tumbuhan kopi sewaktu ia menggembalakan kambingnya, kira-kira sekitar abad ke-9 Masehi. Dari sana lalu menyebar ke daratan Mesir dan Yaman, dan kemudian pada abad 15 menjangkau lebih luas lagi ke Persia, Mesir, Turki, dan Afrika Utara.
Kopi yang kita minum ternyata memiliki sejarah panjang. Sejarah kopi diawali dari cerita seorang penggambala kambing abessynia (sekarang Ethiopia) yang menemukan tumbuhan kopi sewaktu ia menggembalakan kambingnya, kira-kira sekitar abad ke-9 Masehi. Dari sana lalu menyebar ke daratan Mesir dan Yaman, dan kemudian pada abad 15 menjangkau lebih luas lagi ke Persia, Mesir, Turki, dan Afrika Utara.
Namun, ada yang mengatakan sejarah kopi ini berawal dari abessynia juga, tapi lain cerita, dimana Ali al-Shadili yang gemar meminum sari biji kopi untuk membuatnya terjaga demi menjalankan shalat malam. Dari sinilah akhirnya khasiat kopi menyebar sebagai minuman penghilang kantuk.
Mungkin kopi yang paling unik dan enak rasanya adlah kopi luwak. Kopi asli Indonesia ini didapatkan dari biji kopi yang terdapat pada kotoran binatang luwak (sejenis musang). Padahal kopi ini dihasilkan dari tanaman kopi biasa, namun insting luwak yang sangat tajam hanya memilih buah kopi terbaik untuk dimakan. Selain itu karena produksinya sangat sedikit dan rasanya selangit, maka harganya pun benar-benar mahal. Harganya mencapai 300 USD sampai 600 USD per kilogram :o
Namun, tahukah anda sekarang ini kopi luwak sudah tidak se-eksis yang dulu lagi. Ada banyak faktor, mulai dari kurangnya lahan tanaman kopi hingga semakin berkurangnya satwa luwak di alam liar. Untuk itu, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PPKKI) berupaya meningkatkan produksi kopi luwak dengan menangkarkan kembali luwak yang akan disebar di Kebun Percobaan Andungsari, Kab. Bondowoso. Tidak hanya dari pemerintah saja, masyarakat yang peduli pun juga turut membantu untuk melestarikan luwak
Kopi ternyata tidak begitu saja menjadi salah satu minuman favorit di dunia. Awalnya di Italia, pendeta-pendeta melarang umatnya meminum kopi dan menyatakan bahwa minuman kopi tersebut dimasukkan sultan-sultan muslim untuk menggantikan anggur. Bukan hanya melarang tetapi juga menghukum orang-orang yang meminum kopi. Tidak hanya di Italia, di Swedia pun, konon katanya Raja Gustaff 2 pernah menjatuhkan hukuman terhadap dua orang saudara kembar. Yang satu hanya diizinkan meminum kopi dan yang satu lagi hanya diizinkan meminum teh. Siapa yang terlebih dahulu mati, maka dialah yang bersalah dalam suatu tindak pidana yang dituduhkan terhadap mereka. Ternyata, yang mati terlebih dahulu adalah yang meminum teh pada usia 83 tahun. Gara-gara itulah, masyarakat Swedia menjadi sangat tergila-gila dengan kopi, bahkan paling fanatik di dunia.
Dulu awalnya, Indonesia merupakan pengekspor kopi terbesar dan terbaik di dunia. Dan tahukah anda, hal itu terjadi sebelum tahun 1880-an, dimana pada saat itu terjadi wabah hama karat daun yang memusnahkan kopi arabika dari Sri Lanka hingga Timor. Brasil dan Kolombia akhirnya mengambil alih peran sebagai eksportir kopi arabika terbesar sampai saat ini. Dan pada masa jaya dahulu, industri kopi di Jawa pernah berpameran di AS untuk memperkenalkan kopi, sehingga publik AS mulai mengenal kopi dan menjuluki minuman tersebut dengan nama “Java” (lu coba liat apa logonya program java).