Misteri Batu Berjalan di California

Batu bergerak sendiri | Pemecahan misteri "batu berjalan" | Misteri "batu berjalan" sudah terkuak

Ok gan, pada kesempatan kali ini ane bakal ngasih informasi yang berbau misteri untuk agan semua. Apa yang terlintas di pikiran agan mengenai batu berjalan?? batu yang punya kaki ?? :v nggak mungkinlah, misteri batu berjalan ini sudah terpecahkan dan dijelaskan secara ilmiah dan tentu saja batu ini tidak punya Kaki :v
berikut ini adalah ulasannya, simak baik-baik :D

Pada kawasan Racetrack Playa, Taman Nasional Death Valley di California, terdapat fenomena aneh yang membuat peneliti pusing.
Terdapat batu yang dapat berpindah tempat dengan sendirinya sejauh ratusan meter !

Batu Bergerak Sendiri di California

Batu Bergerak Sendiri di California

Jejak batu yang berpindah tempat di Death Valley, adalah sebuah fenomena. 
Batu-batu disana seolah bergerak sendiri untuk dapat berpindah-pindah tempat. Setiap kali berpindah, mereka meninggalkan jejak di permukaan tanah lempung yang kering dan retak-retak. Memang, belum pernah ada orang yang melihat secara langsung kalau bebatuan itu bergerak, namun para ilmuwan yakin jika bebatuan itu memang bergerak karena tempat dan jejak mereka selalu berubah.

Banyak teori-teori yang bermunculan diantaranya adalah medan magnet, ulah manusia, bahkan Alien. Tapi teori-teori tersebut sangat lemah kebenarannya. Jika memang ada yang menggerakkan maka seharusnya ada jejak kaki di sekitar sana, namun kenyataannya berbeda.

Lalu bagaimana bebatuan tersebut bergerak dan siapa yang menggerakkanya??
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan itulah pada tahun 2006, Ralph Lorenz seorang ilmuwan dari NASA mencoba untuk memecahkan kasus tersebut. Alhasil, ia menyimpulkan bahwa musim dingin di Death Valley lah yang mempengaruhi batu itu bergerak.

Batu Bergerak Sendiri di California

Dalam penelitiannya itu, ia mencoba menyelidiki kondisi cuaca di Saturnus dan kemudian membandingkannya dengan yang terjadi di Death Valley. Lorenz pun mengambil sampel Ontario Lacus, danau hidrokarbon yang luas di Titan, salah satu satelit Saturnus. Kemudian ia membandingkannya dengan kondisi meteorologi di Death Valley. Lorenz pun membuat percobaan dengan wadah Tupperware. Model itu digunakan untuk melihat bagaimana bebatuan di Death Valley meluncur di permukaan danau.

"Saya mengambil batu kecil dan memasukkannya dalam wadah itu dan mengisinya dengan air, sehingga ada satu inchi air dengan sedikit batu yang mencuat." kata Lorenz

Setelah meletakkan wadah di kotak pendingin atau freezer di lemari es, terbentuklah batuan kecil yang tertanam di lapisan es. Batu yang terikat lapisan es tipis itu ia letakkan di atas lapisan pasir. Lalu, Lorenz meniup batu dengan lembut, sehingga menyebabkan batu itu bergerak perlahan. Ketika batu bergerak, maka terbentuklah jejak di atas lapisan pasir.

Tim peneliti Lorenz menghitung, dalam kondisi musim dingin di Death Valley, kadar air dan es dapat membuat batuan terapung di atas bagian "berlumpur". Dan angin sepoi-sepoi dapat menggerakkan batuan itu hingga terbentuklah jejak di permukaan tanah.

Sekian gan, klau ada yang mau nambahin atau ada yang ahli dalam hal ini silahkan komeng di bawah :)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »